Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus calon presiden nomor 01 mengaku meminta para saksi yang ditugaskan untuk mengawal penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Ia tak ingin ada suara yang tercecer.
"Yang jelas (para saksi) mengawasi, mengawal suara yang ada di TPS masing-masing agar tidak ada satu suara pun yang tercecer," kata Jokowi usai memberikan pembekalan saksi di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/2).
Jokowi menyatakan pihaknya telah menyiapkan 801 ribu saksi untuk ditempatkan di TPS yang ada di seluruh Indonesia. Menurutnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf akan menempatkan satu orang di masing-masing TPS.
"Itu yang kami siapkan. Manajemennya kami siapkan, sistemnnya kami siapkan, sehingga mudah nanti melaporkan dari TPS," ujarnya.
Jokowi memberikan pembekalan kepada para saksi yang berasal dari partai politik pendukung selama kurang lebih satu jam. Pembekalan dilakukan secara tertutup dan tak diperkenankan diliput oleh awak media.
Jokowi didampingi Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, dan sejumlah anggota TKN lainnya seperti Pramono Anung, Muhaimin Iskandar, Lodewijk Freidrich Paulus, Harry Lontung Siregar, Abdul Kadir Karding, hingga Hanif Dhakiri.