Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (6/9). Rencana perundingan dagang AS-China membahas perang dagang kedua negara memberikan sentimen positif bagi pasar. Kedua negara dijadwalkan bertemu di Washington DC, AS, pada awal Oktober 2019. Rencana ini menghilangkan kekhawatiran banyak pihak bahwa perang dagang akan berlarut-larut usai implementasi tarif impor baru pada 1 September. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal IHSG menunjukkan potensi penguatan terbatas. Pergerakan diperkirakan masih dipengaruhi sentimen global. Diperkirakan, IHSG akan bergerak di rentang support 6.274-6.290 dan resistance 6.315-6.324. Saat ini, investor tengah menanti rilis beberapa data perekonomian di dalam dan luar negeri.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan pasar tengah menanti rilis data cadangan devisa (cadev). Cadev diproyeksi dalam kondisi stabil sehingga menjadi sentimen positif bagi pola gerak IHSG. Karenanya, IHSG akan bergerak di rentang 6.187 - 6.372 cenderung menguat. Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Bank Indonesia (BI) mencatat cadev mencapai US$125,9 miliar pada Juli 2019. Cadangan tersebut naik US$2,1 miliar dibanding Juni yang hanya US$123,8 miliar.
IHSG menguat pada penutupan perdagangan Kamis (5/9). Indeks ditutup di level 6.306 naik 37,13 poin atau 0,59 persen. saham-saham utama Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis (5/9). Kesepakatan AS-China untuk melakukan perundingan pada bulan depan mengurangi kekhawatiran investor. Dow Jones naik 1,41 persen menjadi 26.728, S&P 500 naik 1,3 persen menjadi 2.975,97, dan Nasdaq Composite naik 1,75 persen menjadi 8.116.