Pemerintah Indonesia dan Singapura resmi membangun Nongsa D-Town yang merupakan kawasan ekonomi digital dan teknologi bagi kedua negara di Batam, Kepulauan Riau. Kawasan ini akan menjadi area berkumpulnya para perusahaan rintisan (start up) dengan serapan 8.000 tenaga kerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kawasan ini dibangun karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat ada potensi besar dari para start up di Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Indonesia. Bahkan, start up di ASEAN masuk lima terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.
Untuk itu, pemerintah Indonesia membangun komunikasi dengan Singapura selaku salah satu negara tetangga yang juga punya potensi tersebut untuk bersama-sama membangun ekosistem start up. Kebetulan, kerja sama kedua negara sudah terjalin sejak lama di Batam yang merupakan penghubung kedua negara. Batam memiliki lokasi strategis yang dekat dengan Singapura sehingga keberadaannya sebagai jembatan digital antara Indonesia dengan Singapura.
Singapura rupanya juga ingin meningkatkan kompetensi start up di negaranya dengan kerja sama ini. Begitu juga dengan kesempatan menciptakan lapangan kerja dan investasi untuk memperkuat stabilitas regional. Peresmian Nongsa D-Town diharapkan dapat menjadi akselerator dan memberi dampak yang signifikan terhadap industri digital di Batam dan juga untuk mendukung kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura.
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Chan Chun Sing menambahkan, Nongsa D-Town nantinya berpotensi diisi oleh sekitar 50 perusahaan besar dan start up serta lebih dari 900 pengembang teknologi dan ekonomi digital kreatif dari berbagai sektor. Mulai dari keuangan, asuransi, hingga sumber daya manusia dan real estate dari Indonesia dan Singapura. Hal ini memungkinkan kedua negara untuk memperluas pelaku pajak mereka dengan cara win-win dan memenuhi kebutuhan digital konsumen dan bisnis di kawasan ini dan sekitarnya.
Sebagai informasi, Nongsa D-Town akan dibangun oleh Citramas Group dan Sinar Mas Land melalui konsorsium PT Citra Sinar Global di lahan seluas 62 hektare (ha). Nantinya, akan dibangun pusat perkantoran, perbelanjaan dan gaya hidup, pelatihan digital, hotel, hingga co-working space. Nongsa D-Town dapat diakses dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan waktu perjalanan 15 menit. Sementara dari Singapura, bisa menggunakan feri dengan durasi perjalanan sekitar 40 menit. Fasilitas dan infrastruktur mumpuni di Nongsa D-Town disiapkan tidak hanya untuk bekerja. Ia juga akan dilengkapi dengan pusat pelatihan digital untuk mempersiapkan talent-talent dengan keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini dan masa depan.
Chief of Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land Irawan Harahap menambahkan Nongsa D-Town nantinya akan terintegrasi dengan ekosistem digital hub yang sudah didirikan Sinar Mas di kawasan BSD City, Tangerang, Banten seluas 26 ha. Ekosistem digital hub di BSD City saat ini sudah dinaungi beberapa perusahaan besar, seperti Apple Developer Academy, Traveloka, Grab, dan NTT. Rencananya, pembangunan awal Nongsa D-Town akan dilakukan sampai 2023.
Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan multinasional yang menyampaikan komitmennya untuk bergabung di Nongsa D-Town, seperti Glints, R/GA, dan WebImp. Selain itu, rencananya akan ada studio film dan animasi Citramas Group bernama Infinite Studios di Nongsa D-Town. Perusahaan yang dimulai sejak 2004 ini merupakan studio animasi pertama dan terbesar di Indonesia dengan 400 pekerja animasi yang mengerjakan proyek bergengsi di skala internasional. Nongsa D-Town siap untuk menjadi jembatan digital Indonesia dan Singapura, khususnya dengan talent pool untuk generasi muda yang saat ini sangat diperlukan kedua negara.