Ekonomi | Rabu, 20 April 2022 - 14:02 WIB

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5 Persen pada 2022

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5 Persen pada 2022

Author:

Maulidia Septiani

Ekonomi

20 April 2022

14:02 WIB

Center of Reform on Economics (Core) Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 4,5 hingga 5 persen pada 2022. Meski prediksi tersebut sama dengan level pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum pandemi, tetapi pertumbuhan ekonomi tahun ini didorong oleh konsumsi domestik dan juga ekspor. Kondisi tersebut mirip dengan kondisi saat pra andemi, tapi maknanya beda. Pascapandemi ini selain konsumsi domestik, dorongan ekspor yang besar juga akan membantu pertumbuhan ekonomi. Tetapi, perlu juga memperhatikan aspek inflasi. 

Ekspor impor pada tahun ini masih menjadi penyumbang ekonomi Indonesia. Kenaikan ekspor terjadi seiring meroketnya harga komoditas. Nilai ekspor Indonesia tembus US$26,50 miliar pada bulan Maret. Peningkatan ekspor juga membuat neraca perdagangan RI pada Maret 2022 surplus sebesar US$4,53 miliar. Diperkirakan impor meningkat tahun ini sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik yang mulai membaik. Tercatat, pada Maret 2022, impor tumbuh menjadi US$21,97 miliar, baik dari sektor minyak dan gas (migas) maupun non migas. Pertumbuhan ekspor pertambangan naik, impor tahun ini juga akan naik sejalan dengan pemulihan ekonomi dalam negeri.

Namun, kondisi surplus tersebut tidak akan bertahan lama. Harga komoditas perlahan-lahan akan menurun sehingga efek surplus pun mulai sempit. Sementara itu, tingkat inflasi 2022 diprediski berada di atas 5,5 persen atau lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah sebesar 3 persen. Proyeksi ini bisa terjadi bila pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga beberapa kebutuhan vital. Ada juga beberapa skenario yang dibuat Core Indonesia mengenai inflasi.

Skenario pertama, tingkat inflasi 2022 diprediksi ada di atas 2,5 persen tanpa kebijakan terkait harga. Skenario kedua, tingkat inflasi di atas 3,5 persen dengan penerapan PPN 11 persen dan kenaikan harga Pertamax pada April 2022. Skenario ketiga, tingkat inflasi di atas 5 persen bila skenario kedua ditambah kenaikan harga Pertalite dengan asumsi menjadi Rp9 ribu per liter. Terakhir skenario keempat, tingkat inflasi di atas 5,5 persen bila skenario ketiga ditambah kenaikan harga gas LPG 3 kg. Jika pemerintah mewujudkan kembali rencana kenaikan harga berbagai kebutuhan yang vital seperti harga Pertalite, LPG, ini potensinya bisa di atas 5,5 persen. Artinya akan ada lonjakan inflasi yang besar.
 

Terpopuler