Ekonomi | Rabu, 22 Januari 2020 - 09:09 WIB

KSSK Nyatakan Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Negeri Aman

KSSK Nyatakan Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Negeri Aman

Author:

Maulidia Septiani

Ekonomi

22 Januari 2020

09:09 WIB

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan dalam negeri sampai dengan kuartal IV 2019 kemarin masih dalam keadaan aman dan terkendali walaupun dihantui ketidakpastian ekonomi global. Kesimpulan mereka ambil dalam rapat Rabu (22/1).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kestabilan tersebut tercermin dari kondisi ekonomi dalam negeri. Menurutnya, di tengah kondisi global yang tidak menentu, ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di kisaran 5 persen. Bukan hanya itu, di tengah ketidakpastian tersebut aliran modal asing yang masuk ke Indonesia juga masih terjaga. Nilai tukar rupiah juga menguat berkat aliran modal asing. Kepercayaan investor juga meningkat.

Selain indikator tersebut, Sri Mulyani mengatakan dari sisi inflasi, lajunya juga masih terkendali.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah mengatakan kestabilan juga tercermin dari likuiditas perbankan dalam negeri yang sampai saat ini masih terjaga. Selain itu, kestabilan juga tercermin dari perpindahan dana antar bank yang sampai kuartal IV kemarin masih terjaga. Tidak ada penarikan dana yang berlebihan. Indikator yang dipantau masih bergerak di batas yang normal. Terlihat juga dari stabilitas indeks bank yang turun ke arah indeks 99,92. Itu berarti bank tetap stabil.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan agar ketahanan sistem keuangan dan ekonomi dalam negeri bisa terus terjaga pihaknya akan terus memperkuat bauran kebijakan. Bauran kebijakan tersebut akan diarahkan untuk menjaga dan memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Ia mengatakan bauran kebijakan sudah mulai dilakukan sejak 2019 lalu. Demi menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri, BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali sejak Juli 2029 lalu. Untuk injeksi menambah likuiditas perbankan, selain ekspansi moneter, BI juga sudah menambah likuiditas perbankan sekitar Rp53 triliun. Untuk mendorong permintaan kredit BI juga menambah keringanan untuk uang muka kredit properti.

Terpopuler