Ekonomi | Rabu, 28 Juli 2021 - 11:11 WIB

Beberapa Negara Yang Akan Berinvestasi di Indonesia

Beberapa Negara Yang Akan Berinvestasi di Indonesia

Author:

Maulidia Septiani

Ekonomi

28 Juli 2021

11:11 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim akan menerima aliran investasi asing dari Australia, Korea Selatan, termasuk Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV 2021.
Komitmen investasi ini masuk setelah Indonesia mendapatkan investasi dari Cargill dan Microsoft.

Komitmen investasi dari kedua perusahaan asal AS itu muncul dari hasil kunjungan kerja ke negeri Paman Sam pada beberapa waktu lalu. Rencananya, Cargill akan mengucurkan dana Rp5,2 triliun untuk pembangunan proyek mulai September-Oktober 2021, sedangkan rencana investasi Microsoft belum dirinci. Kemudian, ada juga beberapa perusahaan yang juga akan masuk tapi belum bisa diumumkan. Tapi investasi dari Australia cukup besar, kemudian dari Amerika juga akan masuk dengan jumlah besar, kemudian Korea juga akan masuk.

Kendati begitu, rinciannya masih belum bisa dibeberkan mengenai sektor usaha yang bakal mendapat aliran investasi, berapa besaran aliran dananya, hingga kapan waktu pastinya. Ia hanya memastikan paling lambat masuk di akhir 2021. 

Bersamaan dengan berbagai rencana investasi yang akan masuk ini, target investasi yang mencapai Rp900 triliun di akhir tahun belum akan berubah. Indonesia masih bisa optimis untuk mengejarnya meski diakui butuh kerja keras pada kuartal III 2021 karena penerapan PPKM Level 4. Dengan tantangan itu, tentu harus ada strategi bagaimana agar kuartal III tidak terlalu anjlok, diharapkan PPKM bisa selesai di awal Agustus. Namun sejauh ini belum ada perubahan, jika ada perubahan maka ada akan evaluasi di kuartal IV.

Langkah reformasi birokrasi dan regulasi dari pemerintah. Salah satunya dengan menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan sejumlah aturan turunannya. Dari hasil pemaparan ke World Bank, tentu perbaikan akan ada, memang target peringkat 60 dan target Presiden pada 2023 di peringkat 40 atau paling buruk di peringkat 50.

Indonesia harus tetap konsisten dengan arahan Presiden, mudah-mudahan insyaallah peringkat 60, tapi jangan mendahului pengumuman World Bank, meski optimis untuk mencapai ke sana.
 

Terpopuler