Komoditi | Kamis, 10 Maret 2022 - 10:10 WIB

UEA Janji Tambal Produksi, Harga Minyak Dunia Anjlok

UEA Janji Tambal Produksi, Harga Minyak Dunia Anjlok

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

10 Maret 2022

10:10 WIB

 Harga minyak dunia terjun bebas, penurunan terbesar sejak awal pandemi covid-19 pagi ini. Penurunan harga minyak didorong janji Uni Emirat Arab selaku anggota OPEC untuk meningkatkan produksi ke pasar akibat gangguan pasokan Rusia di tengah hujan sanksi AS dan blok Barat.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei anjlok lebih dari 17 persen sepanjang sesi dan ditutup merosot 13,2 persen menjadi US$111,14 per barel. Persentase penurunan ini terburuk sejak 21 April 2020. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret melorot 12,5 persen menjadi US$108,70 per barel. Angka penurunan ini terburuk sejak November 2021 lalu.

Kenaikan produksi dan bakal mendorong OPEC mempertimbangkan tingkat produksi yang lebih tinggi. Langkah UEA mungkin bisa membawa sekitar 800 ribu barel ke pasar dengan sangat cepat. Segera menggantikan sepertujuh pasokan yang hilang dari Rusia.

Penurunan harga minyak juga diperparah oleh para pedagang yang menafsirkan bahwa Irak juga bersedia untuk mengerek produksi jika diperlukan. Sebelumnya, sebagian pelaku pasar mengklarifikasi bahwa mereka melihat kenaikan produksi bulanan OPEC+ cukup untuk mengatasi kekurangan minyak. Namun, pernyataan itu berubah, ketika Sekretaris Jenderal Mohammed Barkindo menuturkan pasokan semakin tertinggal dari permintaan.

Pekan lalu, OPEC dan sekutunya tersebut sempat menyalahkan kenaikan harga minyak pada geopolitik Rusia-Ukraina ketimbang pasokan yang berkurang, sehingga tidak ada rencana menaikkan produksi lebih cepat. Dunia bekerja sama mengatasi lonjakan harga minyak di tengah larangan impor oleh AS terhadap produksi Rusia. Begitu pula Inggris yang berencana menghapus impor minyak Rusia pada akhir tahun ini yang semakin mengguncang pasar.

Harga minyak diketahui telah reli lebih dari 30 persen sejak invasi militer Rusia pada 24 Februari, menyentuh puncak tertingginya, yaitu US$139 per barel pada Senin (7/3).

Terpopuler