Komoditi | Senin, 22 Juli 2019 - 08:08 WIB

The Fed Memangkas Suku Bunga, Harga Emas Diprediksi Makin Menaik

The Fed Memangkas Suku Bunga, Harga Emas Diprediksi Makin Menaik

Author:

Melia Purvita Sari

Komoditi

22 Juli 2019

08:08 WIB

Perdebatan mengenai apakah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 atau 50 basis poin (bps) terus meningkat, padahal keputusan itu hanya tinggal 10 hari lagi lamanya. Hal ini akan turut mempengaruhi harga emas ke depan.
 
Melansir dari Kitco, pada hari Senin (22.07.2019), emas merupakan salah satu pendorong yang mendominasi tingginya sentimen pasar bagi keputusan The Fed.


Pada hari Kamis (18.07.2016) sore hari, waktu setempat, Presiden The Fed New York, John Williams mengatakan bank sentral (The Fed) perlu bergerak cepat ketika ekonomi dunia melambat. Itu lebih baik mengambil tindakan pencegahan daripada menunggu sampai bencana terjadi. Pernyataan ini pun memantik harga emas di pasar saham melonjak signifikan.
 
Salah satu Analisa menyebutkan, ekspektasi pasar untuk The Fed melakukan penurunan suku bunga acuan pun kini ikut melambung dari semula sebesar 50 basis poin kini naik menjadi 60 basis poin.
 
Namun, The Fed melalui seorang juru bicaranya mengungkapkan bahwa pernyataan William tersebut tidak berbicara tentang kebijakan moneter saat ini melainkan itu hanyalah "pidato akademik tentang 20 tahun penelitian."
 
Dengan diadakan klarifikasi tersebut, ekspektasi pasar, menurut CME, telah turun kembali ke peluang 36,9 persen dari pergerakan 50 bps. Kendati harga emas telah jatuh dari harga tertinggi, emas ternyata masih menunjukan kenaikannya di pekan ini.
 
Emas berjangka Agustus lalu diperdagangkan pada USD 1,4257 per ounce, naik 1 persen dari minggu lalu. Ke depannya, sejumlah analis pun menilai bahwa perdebatan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 atau 50 bps akan terus meningkat. Adapun emas nantinya akan menyesuaikan dengan baik terkait penurunan suku bunga acuan The Fed itu.
 
"Saya rasa The Fed dapat memangkas 25 bps dan membuka pintu lebar untuk penurunan suku bunga di masa mendatang," ujar Analis.
 
Di sisi lain, Analis logam mulia, Carsten Fritsch, di Commerzbank berpendapat, meskipun ada risiko beberapa aksi ambil untung mengikuti reli emas terbaru, lingkungan masih bullish untuk emas.
 
Christopher Vecchio mengatakan, meskipun dia mengharapkan setidaknya 50 basis poin poin pelonggaran dari The Fed, dia tidak berharap semuanya akan datang pada bulan Juli.
 
Menurutnya, bank sentral akan tetap berhati-hati karena melihat perlunya melindungi ekonomi domestik dari perlambatan pertumbuhan global. Namun, pihaknya masih tetap melihat ruang untuk harga emas bergerak lebih tinggi.
 
"Selama suku bunga riil AS terus bergerak lebih rendah, maka emas akan terus melakukan penyesuaianya dengan baik," terangnya.
 

Terpopuler