Komoditi | Rabu, 06 Juli 2022 - 09:09 WIB

Terbayangi Resesi, Harga Minyak Anjlok ke US$100 per Barel

Terbayangi Resesi, Harga Minyak Anjlok ke US$100 per Barel

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

06 Juli 2022

09:09 WIB

Harga minyak dunia anjlok hingga 9,5 persen pada akhir perdagangan kemarin. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak Maret 2022 di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi global.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September menurun US$10,73 atau 9,5 persen dibanding hari sebelumnya. Kini, Brent dihargai US$102,77 per barel. Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus merosot US$8,93 atau 8,2 persen menjadi US$99,50 per barel. Harga minyak berjangka jatuh bersama dengan gas alam, bensin, dan ekuitas. Ketiganya kerap menjadi indikator permintaan minyak mentah.

Jika resesi ini benar-benar melanda dan mengurangi permintaan energi secara signifikan, harga minyak akan semakin tertekan. Pasar komoditas bisa sangat tak kenal ampun ketika Anda mengalami resesi dan pasokan melebihi permintaan. Di sisi lain, lockdown covid-19 di China juga menebar kekhawatiran pasar. Pasalnya, hal tersebut dapat memperdalam pengurangan konsumsi minyak. Akan ada babak baru lockdown covid-19 terhadap 25 juta penduduknya selama periode tiga hari. Hal itu menyusul merebaknya covid-29 di Negeri Tirai Bambu.

Tidak hanya itu, kekhawatiran terhadap menurunnya permintaan minyak di musim mengemudi musim panas AS juga tampak membebani pasar.  Sebelumnya, Bank Dunia menyebut resesi ekonomi global sudah di depan mata. Bahkan, Bank Dunia pesimis negara-negara di dunia bisa menghindari ancaman kemunduran roda ekonomi tersebut. Dalam laporan Global Economic Prospect June 2022 (GEP), Bank Dunia menyebutkan tekanan inflasi yang begitu tinggi di banyak negara tak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
 

Terpopuler