Komoditi | Rabu, 27 November 2019 - 11:11 WIB

Pertamina Siapkan Modal Rp112 T Untuk Dorong Produksi Minyak

Pertamina Siapkan Modal Rp112 T Untuk Dorong Produksi Minyak

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

27 November 2019

11:11 WIB

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan mayoritas belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan pada tahun depan akan digunakan untuk meningkatkan produksi minyak di Blok Mahakam. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam mengurangi impor minyak. Perusahaan pelat merah itu menargetkan capex akan mencapai US$8 miliar atau Rp112,64 triliun pada tahun depan. Jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat dari tahun ini sekitar US$4,8 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen atau US$4,8 miliar akan dialokasikan untuk kegiatan bisnis di sektor hulu (upstream). Tahun depan, yang terbesar untuk upstream adalah untuk Blok Mahakam.

Perusahaan akan menganggarkan alokasi dana besar ke Blok Mahakam agar penurunan produksi tidak meningkat. Ia mencatat tingkat penurunan (decline rate) produksi di Blok Mahakam mencapai 57 persen pada 2018, ketika perusahaan pertama kali mengambilalih blok tersebut. Pertamina menargetkan untuk menurunkan decline rate ke angka 25 persen. Untuk mengejar target itu, perusahaan harus memasifkan eksplorasi sumur. Perusahaan menargetkan bisa melakukan eksplorasi di 122 sumur pada tahun depan. Tahun lalu Pertamina melakukan di sekitar 76 sumur.

Di sisi lain, perusahaan juga akan mengalokasikan capex untuk pengembangan Blok Rokan. Sayangnya, ia enggan merinci berapa besar porsi aliran capex yang bisa mengalir ke blok tersebut. Diharapkan pada Agustus 2021 tidak terjadi penurunan atau decline rate yang tinggi di Rokan, karena Rokan jadi salah satu andalan dari produksi.

Sementara per kuartal III 2019, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memperoleh laba sebesar US$753 juta atau berkisar Rp10,5 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS). Perolehan laba tersebut di luar komponen kompensasi harga jual.

Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury kala itu mengungkap laba perseroan tersebut belum dimasukkan komponen kompensasi karena masih menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Laba kami kuartal III kurang lebih US$753 juta. Tapi kalau dimasukkan komponen penggantian atau kompensasi harga jual sekitar US$1 miliar, jadi total sekitar US$1,7 miliar.

Perusahaan mengalokasikan US$2,6 miliar atau 60 persen dari total capex US$4,3 miliar untuk kegiatan di sektor hulu, termasuk Blok Mahakam dengan nilai berkisar US$900 juta sampai US$1 miliar. Sementara sektor hilir, perusahaan fokus mengembangkan kilang yang akhir tahun diperkirakan mencapai US$800 juta.
 

Terpopuler