Komoditi | Senin, 29 Juli 2019 - 09:09 WIB

Nasib Harga Emas Pekan Ini Tergantung Bank Sentral AS

Nasib Harga Emas Pekan Ini Tergantung Bank Sentral AS

Author:

Melia Purvita Sari

Komoditi

29 Juli 2019

09:09 WIB

Nasib harga emas pada pekan depan tergantung keputusan Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pemotongan suku bunga acuan. Ada dua kemungkinan: suku bunga turun 25 basis poin atau turun 50 basis poin.
 
Dilansir Kitco, bila suku bunga AS turun 25 bps maka harga emas akan sedikit menurun dan jika turun 50 bps maka harga emas akan meroket. Analis menilai 25 bps jauh lebih realistis mengingat ekonomi AS yang masih stabil.
 
Berdasarkan informasi dari salah satu sumber, pelaku pasar menyebut akan ada 78,6 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 bps, sementara ada 21,4 persen peluang bahwa akan ada pemangkasan sebesar 50 bps.
 
"(Harga emas) mungkin sedikit menurun karena ada kalangan pasar yang mengharapkan pemangkasan suku bunga 50 bps. Pada akhirnya kita akan mendapat 25 bps dan kita akan melihat sedikit penurunan harga emas," ahli strategis komoditas TD Securities.
Sebaliknya, jika penurunan suku bunga AS mencapai 50 bps, maka harga emas diprediksi makin cemerlang, yakni mencapai USD 1.454. Beberapa analis bahkan memandang nilainya bisa melebihi itu.
 
Kepala Ekonom CIBC Capital Markets, Avery Shenfeld, menyebut ekonomi AS yang stabil membuat suku bunga tertahan. Ia memprediksi Bank Sentral AS hanya akan menurunkan 25 bps, kemudian 25 bps lagi menjelang akhir tahun. Pada tahun 2020, Shenfeld menilai suku bunga AS akan ditahan.
 
"Agar Fed lanjut memangkas suku bunga hingga 2020, kamu butuh ekonomi AS yang benar-benar melambat tahun depan," ujar dia. 

Terpopuler