Harga emas turun lebih dari 1 persen pada perdagangan di hari Senin karena kekhawatiran mereda. Semula sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa pelemahan ekonomi negara-negara besar bakal menyebabkan resesi.
Dengan penurunan kekhawatiran tersebut, investor mulai memborong aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan mengurangi portofolio mereka di instrumen safe haven seperti emas.
Mengutip CNBC, pada hari Selasa (20.08.2019), harga emas di pasar spot turun 1 persen menjadi USD 1.498,35 per ounce. Sementara untuk harga emas di pasar berjangka AS turun 0,97 persen menjadi USD 1.508,7 per ounce.
"Ada beberapa kemunduran dalam hal kekhawatiran atas risiko resesi. Mungkin reaksi pasar terhadap peristiwa yang terjadi dalam sepekan kemarin sudah terlalu besar. Jadi ada beberapa yang mengubah portofolio ke pasar ekuitas dan memberikan tekanan kepada harga emas" jelas analis.
Namun sebenarnya masih ada banyak faktor mendasar yang mampu mendukung harga emas untuk terus melaju. "kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang melaku lebih lambat dan ketegangan AS dengan China masih menghantui investor," lanjut dia.
Selama akhir pekan kemarin, Presiden AS Donald Trump dan pejabat tinggi Gedung Putih menepis kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut mungkin goyah. Ia mengatakan bahwa hanya ada sedikit risiko resesi. Trump juga mengatakan bahwa dia belum siap untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan China.
Pelaku pasar sekarang terfokus pada simposium Bank Sentral AS yang berlangsung pada minggu ini untuk kejelasan yang lebih besar pada jalur suku bunga di masa depan.