Komoditi | Senin, 10 Juli 2023 - 12:12 WIB

Jelang Rilis Data Ekonomi AS-China, Harga Minyak Anjlok 

Jelang Rilis Data Ekonomi AS-China, Harga Minyak Anjlok 

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

10 Juli 2023

12:12 WIB

Pagi ini harga minyak mentah dunia menurun pada perdagangan di Asia. Pelemahan terjadi lantaran investor berhati-hati menjelang rilis data ekonomi baru dari Amerika Serikat (AS) dan China pekan ini. Namun, harga masih mendapatkan sokongan dari proyeksi pengurangan pasokan minyak mentah dari Arab Saudi dan Rusia.

Harga minyak mentah Brent berjangka turun 22 sen atau 0,3 persen menjadi US$78,25 per barel pada 01.07 GMT. Pelemahan juga terjadi pada harga West Texas Intermediate (WTI) AS sebesar 29 sen atau 0,4 persen dan US$73,57 per barel. Pedagang minyak mungkin berhati-hati menjelang CPI (indeks harga konsumen) AS dan data ekonomi China akhir pekan ini.

Walaupun demikian, harga minyak mentah dinilai masih bisa pulih setelah OPEC+ mengumumkan rencana untuk mengurangi pasokan lebih lanjut. Pekan lalu, kedua tolok ukur harga naik lebih dari 4 persen minggu lalu untuk menyentuh level tertinggi sejak Mei, naik untuk pekan kedua berturut-turut setelah eksportir minyak terbesar dunia Arab Saudi dan Rusia berjanji untuk memperdalam pengurangan pasokan pada Agustus. Arab Saudi akan memperpanjang pemotongan produksi 1 juta barel per hari (bpd) hingga Agustus dan Rusia akan memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500 ribu barel per hari. Alih-alih memangkas produksi, Rusia akan menggunakan minyak mentah untuk memproduksi lebih banyak bahan bakar untuk memenuhi permintaan domestik.

Sementara itu, pasokan non-OPEC+ telah mengikuti permintaan global. Namun, OPEC+ perlu memperdalam pemotongannya sebesar 700 ribu barel per hari di paruh kedua tahun ini di atas pengurangan yang diumumkan dan memperpanjangnya hingga 2024.

Di Teluk, penyitaan supertanker oleh Iran yang dikelola oleh Chevron pekan lalu menimbulkan kekhawatiran tentang ancaman terhadap pengiriman di wilayah tersebut, termasuk di Selat Hormuz.

Di AS, data Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan upah yang masih kuat dan sedikit penurunan tingkat pengangguran minggu ini kemungkinan akan membuat Federal Reserve tetap di jalur untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan Juli mendatang.

Penembusan berkelanjutan untuk harga WTI di atas US$75 kemungkinan akan melihat benchmark menguji puncak kisaran delapan bulan US$64-US$84. Lebih lanjut, minyak AS dilaporkan turun lima menjadi 540 rig pekan lalu, terendah sejak April 2022.
 

Terpopuler