Komoditi | Rabu, 18 September 2019 - 09:09 WIB

Investor Menunggu Penurunan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Menaik

Investor Menunggu Penurunan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Menaik

Author:

Melia Purvita Sari

Komoditi

18 September 2019

09:09 WIB

Harga emas naik pada perdagangan di hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Kenaikan ini ditopang oleh ekspektasi akan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
 
Namun demikian, emas diperdagangkan dalam kisaran yang relatif sempit karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang sikap bank sentral pada kebijakan moneter masa depan.
 
Dikutip dari salah satu berita, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen menjadi USD 1,502.80 per ounce. Sementara untuk harga emas berjangka AS datar berada di USD 1.511 per ounce.
 
"Apa yang Anda miliki adalah posisi pedagang di emas sekarang sedang mencoba untuk mempersiapkan diri untuk pertemuan Fed," kata dia.
 
The Fed diperkirakan akan mengumumkan penurunan suku bunga ketika menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu. Ini akan menjadi pemotongan kedua oleh bank sentral setelah menurunkan suku pada bulan Juli untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan tahun 2008.
 
Pemotongan suku bunga The Fed minggu ini dapat memberikan tekanan pada Bank of Japan untuk melonggarkan kebijakan pada hari Kamis.
 
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion non-menghasilkan dan membebani dolar, membuat harga emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
 
"Jika The Fed underwhelms, atau tidak memotong suku bunga, Anda mungkin akan melihat penurunan emas yang baik. Jika mereka keluar dan mengejutkan semua orang dengan memotong 50 bps (basis poin) alih-alih 25, Anda mungkin melihat pop yang bagus dalam emas, ”tambah dia.

Pada hari Senin lalu, harga emas naik lebih dari 1 persen sebelum menetap 0,6 persen untuk hari setelah serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi selama akhir pekan mengintensifkan kekhawatiran tentang stabilitas di Timur Tengah. Hal ini mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan lebih banyak tekanan pada Fed untuk tarif lebih rendah.
 
"AS dan Arab Saudi tidak mungkin hanya duduk di tangan mereka, yang akan menjaga kecemasan di pasar dunia."
 

Terpopuler