Harga minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) melompat 2,3 persen menjadi US$90,27 per barel pada akhir perdagangan kemarin. Level harga WTI ini baru pertama kalinya sejak Oktober 2014 lalu. Sementara, patokan global minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik 1,8 persen menyentuh US$91,11 per barel.
Sejumlah analis mengaitkan reli harga minyak dunia dengan kekhawatiran cuaca dingin yang berkepanjangan dapat mempengaruhi produksi di Texas, AS. Lebih dari 200 ribu orang terancam kekurangan pasokan listrik karena cuaca dingin, ditambah trauma Badai Ida tahun lalu yang mematikan setruman listrik bagi jutaan rumah tangga Texas. Ini histeria, semacam ketakutan. Dalam satu jam terakhir, pembicaraan mulai mendorong (harga minyak) naik lebih tinggi).
Pasar minyak juga masih mengamati perkembangan ketegangan Rusia terhadap Ukraina. AS telah memperingatkan bahwa Rusia berencana melakukan serangan. Sementara, Rusia menyalahkan NATO dan dunia barat karena meningkatnya ketegangan dengan negara tetangganya itu. Permintaan global yang meningkat, namun tidak benar-benar meningkatkan pasokan untuk memenuhinya karena ketegangan Rusia dengan Ukraina.
Harga acuan minyak telah mendaki beberapa pekan terakhir di tengah ekspektasi bahwa pasokan akan semakin ketat setelah OPEC+ (negara produsen minyak dan sekutunya) menempuh kebijakan peningkatan produksi yang moderat. OPEC+ yang dipimpin oleh Rusia, sepakat mempertahankan kenaikan bulanan produksi di level 400 ribu barel per hari, meskipun konsumen meminta peningkatan pasokan lebih cepat.