Harga minyak dunia turun tipis pada akhir perdagangan kemarin setelah Arab Saudi memutuskan kenaikan harga minyak mentah mulai Juli 2022.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus turun tipis 0,2 persen menjadi US$119 per barel setelah menyentuh level US$121,95 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli melorot 0,3 persen menjadi US$118,50 per barel setelah bertengger di posisi US$120,99.
Arab Saudi menaikkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah Arab Light andalannya ke Asia. Kenaikan tersebut bahkan tidak jauh berbeda dengan puncak harga sepanjang Mei lalu saat terjadi gangguan pasokan akibat perang Rusia-Ukraina. Kenaikan harga minyak ini juga seiring dengan keputusan OPEC dan sekutunya untuk mengerek produksi pada Juli dan Agustus hingga 648 ribu barel per hari atau 50 persen dari yang dibidik sebelumnya. Masukan minyak mentah ke kilang-kilang AS telah berkurang sekitar 6 persen dari periode yang sama empat tahun lalu karena kebutuhan lebih sedikit dan ketatnya pasar bensin dan solar.
OPEC dan sekutunya kemungkinan akan mengurangi peningkatan produksi menjadi hanya 160 ribu barel per hari pada Juli dan 170 ribu barel per hari pada Agustus. Perkiraan harga pada tahun ini dan 2023 mendatang dengan proyeksi produksi dan ekspor turun sekitar 1 juta-1,5 juta barel per hari.