Komoditi | Senin, 15 Agustus 2022 - 11:11 WIB

Harga Minyak Mentah Menguat Sepekan Lalu

Harga Minyak Mentah Menguat Sepekan Lalu

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

15 Agustus 2022

11:11 WIB

Harga minyak mentah dunia menguat sepanjang pekan lalu. Penguatan terjadi karena sentimen gangguan pasokan dari Teluk Meksiko minggu lalu.

Hari ini harga minyak mentah Brent naik 3,4 persen ke US$98,15 per barel setelah anjlok 14 persen pekan lalu di tengah kekhawatiran inflasi dan suku bunga akan memukul pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga naik 3,5 persen ke US$92,09 per barel. Namun, pada Jumat lalu, harga minyak harian turun karena muncul prediksi gangguan pasokan pasokan di Teluk Meksiko hanya bersifat jangka pendek.

Produsen minyak utama Teluk Meksiko AS Shell menghentikan produksi di tiga anjungan laut dalam di wilayah tersebut. Ketiga anjungan tersebut dirancang untuk menghasilkan gabungan hingga 410 ribu barel minyak per hari. Namun awak kapal diperkirakan akan mengganti bagian pipa minyak yang rusak pada Jumat lalu. Hal itu memungkinkan dimulainya kembali produksi di tujuh anjungan minyak lepas pantai AS di Teluk Meksiko.

Salah satu dari dua yang dihentikan oleh kebocoran, telah dimulai kembali dengan kapasitas yang berkurang. Pipa Mars tetap offline tetapi diperkirakan akan kembali beroperasi pada hari Jumat. Pasar juga menyerap pandangan permintaan yang kontras dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA).

Perlambatan ekonomi terlihat, tetapi tidak jelas apakah itu perlambatan sebesar yang diprediksi oleh beberapa pandangan baru-baru ini. Permintaan sepertinya akan pasang surut, tetapi pasokan masih menjadi perhatian utama.

Sanksi Eropa terhadap minyak Rusia akan diperketat akhir tahun ini sedangkan pelepasan energi terkoordinasi selama enam bulan yang disepakati oleh Amerika Serikat dan negara maju lainnya akan berjalan pada akhir tahun. OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2022 sebesar 260 ribu barel per hari (bph). Permintaan diprediksi meningkat sebesar 3,1 juta barel per hari tahun ini.

Sementara itu, IEA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaannya menjadi 2,1 juta barel per hari, dengan alasan peralihan gas-ke-minyak di pembangkit listrik. IEA juga menaikkan prospek pasokan minyak Rusia sebesar 500 ribu barel per hari untuk paruh kedua 2022 tetapi mengatakan OPEC akan berjuang untuk meningkatkan produksi.
 

Terpopuler