Harga minyak mentah dunia menguat tipis pada perdagangan Rabu (9/10). Investor mencermati kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) dan ketegangan di Timur Tengah.
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent menguat tipis sebesar US$0,08 ke level US$58,32 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun tipis US$0,04 menjadi US$52,59 per barel.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat pasokan minyak mentah AS naik 2,9 juta barel. Lembaga itu memperkirakan persediaan minyak mentah AS terus meningkat menjadi 13 juta barel pada Desember 2019 mendatang.
Selain itu, EIA meramalkan produksi minyak AS per harinya bisa mencapai rata-rata 12,3 juta barel per hari pada 2019, sedangkan tahun depan naik menjadi 13,2 juta barel per hari.
Di sisi lain, investor terus mencermati situasi di Timur Tengah. Pasalnya, ketegangan militer di Timur Tengah akan mempengaruhi produksi minyak mentah di daerah tersebut.
Diketahui, Turki telah memulai operasi militernya untuk menyerang pasukan Kurdi di Suriah. Rencana serangan ini kembali meningkatkan ketegangan antara Turki dan AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Sebagai informasi, harga minyak pada perdagangan Selasa (8/10) kemarin melemah karena investor khawatir dengan kelanjutan pembicaraan AS dan China terkait perang dagang.
Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent terkoreksi US$0,11 ke level US$58,24 per barel. Kemudian, harga minyak mentah berjangka WTI melemah US$0,12 menjadi US$52,63 per barel.