Komoditi | Rabu, 10 November 2021 - 11:11 WIB

Harga Minyak Menguat Setelah AS Cabut Pembatasan Perjalanan

Harga Minyak Menguat Setelah AS Cabut Pembatasan Perjalanan

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

10 November 2021

11:11 WIB

Harga minyak dunia menguat ke level tertinggi sejak 26 Oktober pada penutupan perdagangan kemarin, waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi usai Negeri Paman Sam mencabut pembatasan perjalanan yang menambah prospek kenaikan permintaan ke depan. Tercatat, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 1,6 persen ke US$84,78 per barel.

Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember sebesar US$2,7 persen menjadi ditutup pada US$84,15 per barel. Sebelumnya, harga Brent sudah menanjak lebih dari 60 persen tahun ini. Penguatan terjadi berkat pulihnya permintaan dan pembatasan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+).

Pemerintahan AS bakal menggunakan perkiraan harga dalam laporan Prospek Energi Jangka Pendek (Short Term Energy Outlook/STEO) yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) untuk menentukan apakah akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR). Dalam laporan tersebut, harga bensin eceran diperkirakan bakal turun dari selama beberapa bulan ke depan. Rinciannya, harga bensin kelas reguler eceran akan turun dari US$3,32 per galon pada November menjadi US$3,16 per galon pada Desember dan US$3,00 per galon pada kuartal pertama 2022. STEO dari EIA memberi Presiden Biden banyak perlindungan untuk tidak melakukan apa-apa, dan mengklaim dia sedang menunggu perkiraan bearish untuk dimainkan.

Kapasitas produksi cadangan minyak global dinilai dapat berkurang tahun depan karena peningkatan penumpang udara. Sinyal pemulihan ekonomi juga tercermin dari para wisatawan berangkat ke AS lagi, pengesahan RUU infrastruktur AS senilai US$1 triliun dan ekspor China yang lebih baik dari perkiraan.

Permintaan global untuk minyak pada November juga sudah hampir kembali ke tingkat pra-pandemi yaitu 100 juta barel per hari. Di India, permintaan bahan bakar naik pada Oktober ke puncak tujuh bulan, dengan penjualan bensin melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Persediaan minyak mentah AS diperkirakan akan naik untuk minggu ketiga berturut-turut. Kondisi ini dapat membantu membatasi kenaikan harga lebih lanjut.
 

Terpopuler