Harga minyak dunia naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan tersebut ditopang oleh pelonggaran lockdown covid-19 di China yang menimbulkan optimisme pasar, sekaligus mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global.
Harga minyak mentah Brent naik 76 sen menjadi US$79,8 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS 90 sen menjadi US$75,19 per barel. China merupakan importir utama minyak dunia. Saat negeri Tirai Bambu itu memberlakukan lockdown, aktivitas warga di sana terbatasi dan permintaan minyak pun turun. Meski demikian, China mulai melonggarkan aturan dan akan berupaya menghidupkan kembali perekonomian pada 2023 mendatang. China telah berjanji untuk melawan semua pesimisme tentang ekonominya, dan akan melakukan apa yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Departemen Energi AS akan mulai membeli kembali minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis. Ini merupakan pembelian pertama sejak AS melepaskan rekor 180 juta barel dari cadangan pada tahun ini juga.
Walaupun harga minyak naik, pasar masih masih waspada terhadap ancaman resesi global pada tahun depan. Oleh karena itu para pedagang akan sulit mendapat keuntungan besar dalam situasi tersebut. Pedagang juga mencermati kenaikan suku bunga yang terus terjadi di beberapa negara. Bank sentral AS (The Fed) dan bank sentral Eropa telah menaikkan suku bunga pada pekan lalu dan berkeyakinan akan terus meningkatkan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan.
Prospek kenaikan suku bunga ini dinilai dapat memukul pertumbuhan ekonomi tahun depan. Dengan begitu, harga minyak pun akan tertekan.
Baca artikel CNN Indonesia "Harga Minyak Bangkit Jadi US$79,8 Usai China Longgarkan Lockdown" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221219165006-85-889382/harga-minyak-bangkit-jadi-us-798-usai-china-longgarkan-lockdown.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/