Komoditi | Jumat, 08 Oktober 2021 - 10:10 WIB

Harga Minyak Dunia Menguat, Setelah Sempat Jatuh 1,8 Persen

Harga Minyak Dunia Menguat, Setelah Sempat Jatuh 1,8 Persen

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

08 Oktober 2021

10:10 WIB

Harga minyak mentah dunia kembali bangkit, setelah jatuh pada hari sebelumnya di tengah rekor tertinggi baru harga minyak bagi Brent dan WTI. Harga minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 1,1 persen menjadi US$81,95 per barel, setelah anjlok 1,8 persen sehari sebelumnya.

Sedangkan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November tumbuh 1,1 persen menjadi US$78,30 per barel. WTI merosot 1,9 persen pada sesi sebelumnya. Kenaikan harga minyak ditopang oleh keyakinan pelaku pasar bahwa AS tidak merilis cadangan minyak mentah daruratnya. Termasuk juga, tidak akan melarang ekspor demi mengurangi stok.

Departemen Energi AS, seperti dilansir Antara, Jumat (8/10), mengklaim semua 'senjata' tersedia untuk mengatasi kondisi pasokan energi yang ketat di pasar. Diketahui, AS kerap menggunakan cadangan strategisnya ketika terhantam badai atau gangguan pasokan lainnya. Namun

Sebelumnya, penasihat keamanan nasional Pemerintahan Presiden Joe Biden mendesak pada pemasok energi untuk meningkatkan pasokan guna memenuhi permintaan pasar. Awal pekan ini, organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) sepakat untuk menaikkan produksi secara bertahap, yang mendorong harga minyak mentah melesat hingga ke level tertingginya sejak 2014 dan 2018 lalu.

Pasar minyak terus meningkat di tengah ketatnya pasokan di seluruh dunia akibat pemulihan permintaan dari pandemi covid-19. Pasar minyak terlihat lebih ketat dalam jangka pendek, yang menunjukkan bahwa harga akan tetap tinggi hingga akhir tahun.

Badan Energi Internasional (EIA) percaya permintaan minyak mentah dapat meningkat dari 150 ribu barel per hari menjadi 500 ribu bph dalam beberapa bulan mendatang. Terutama, karena sebagian negara tengah mengalami krisis energi akibat gas alam cair, yang berpotensi membuat pengguna gas beralih ke minyak.
 

Terpopuler