Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Selasa (28/1), waktu Amerika Serikat (AS). Harga minyak mentah menguat usai jatuh selama lima hari karena sentimen Virus Corona dari Wuhan, China.
Mengutip Antara, Rabu (29/1), minyak mentah berjangka Brent naik 19 sen atau 0,3 persen menjadi US$59,51 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 34 sen atau 0,6 persen ke level US$53,48 per barel.
Penguatan harga minyak ditopang kenaikan di bursa saham Wall Street. Saham-saham AS menguat dipicu saham teknologi dan keuangan sehingga membantu indeks utama pulih dari aksi jual terbesar dalam empat bulan terakhir akibat Virus Corona.
"Sebagian besar kenaikan pasar minyak hari ini mencerminkan dampak dari rebound yang kuat di pasar ekuiti,"kata Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, Jim Ritterbusch.
Selain itu, penguatan minyak juga disebabkan pembicaraan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperketat pasokan di tengah kekhawatiran tekanan permintaan minyak akibat virus corona.
Para pejabat OPEC juga mulai mempertimbangkan opsi-opsi seperti memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga Juni. Mereka juga membuka peluang pengurangan lebih dalam jika permintaan minyak di China sangat terpukul oleh virus.
Pasar juga menunggu laporan persediaan minyak mingguan AS dari American Petroleum Institute (API). Pasar memprediksi persediaan minyak AS naik 500 ribu barel pada minggu lalu.