Komoditi | Senin, 12 Juli 2021 - 12:12 WIB

Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce

Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

12 Juli 2021

12:12 WIB

 

Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.

Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas setelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan.

Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam. Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi. Harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan.

Hal tersebut hanya tentang masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Emas terlihat bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa dan entah kapan terjadi. Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas. Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas. Meskipun harga emas diyakini akan bullish tetapi disarankan untuk tidak akan membeli secara agresif.

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce. Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan.

Berbeda  Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.

Terpopuler