Komoditi | Jumat, 03 April 2020 - 09:09 WIB

Harga Emas Naik Jadi Rp944 Ribu per Gram

Harga Emas Naik Jadi Rp944 Ribu per Gram

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

03 April 2020

09:09 WIB

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp944 ribu per gram pada perdagangan Jumat (3/4) atawa naik Rp26 ribu dari Rp918 ribu per gram pada Kamis (2/4).

Sementara, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp23 ribu per gram dari Rp822 ribu menjadi Rp845 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp496,5 ribu, 2 gram Rp1,83 juta, 3 gram Rp2,73 juta, 5 gram Rp4,54 juta, 10 gram Rp9,01 juta, 25 gram Rp22,43 juta, dan 50 gram Rp44,78 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,5 juta, 250 gram Rp223,5 juta, 500 gram Rp446,8 juta, dan 1 kilogram Rp893,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX, harga emas berada di posisi US$1.632,7 per troy ons atau melemah 0,31 persen. Sedangkan harga emas di perdagangan spot turun 0,24 persen ke US$1.610,18 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas di pasar internasional berbalik meguat berkat prospek kenaikan harga minyak mentah. Kenaikan harga minyak dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang telah membujuk Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi produksi.

Trump berharap kedua negara mau mengurangi produksi minyak sekitar 10 juta hingga 15 juta barel. Hal ini langsung membuat harga minyak mentah berjangka Brent menguat 21 persen menjadi US$29,94 per barel dan minyak mentah berjangka WTI naik 24,7 persen menjadi US$25,32 per barel.

"Prospek kenaikan harga minyak mentah dunia mengangkat harga saham big cap perusahaan minyak. Penguatan indeks saham AS ini ikut mendorong kenaikan harga emas mendekati kisaran US$1.620 per troy ons," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kendati begitu, ia memperkirakan penguatan harga emas tidak akan berjalan lama. Sebab, ada sentimen lain yang membayangi harga, misalnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap penyebaran penyakit covid-19 hingga turunnya data-data ekonomi dunia.

Dari sisi pandemi virus corona, kasus positif terus meningkat di dunia. Berdasarkan data Johns Hopkins University, setidaknya sudah ada 1,01 juta kasus positif corona di dunia.

Saat ini, kasus terbanyak tak lagi berada di China, namun menyebar ke beberapa negara, seperti AS mencapai 245 ribu kasus, Italia 115 ribu kasus, Spanyol 112 ribu kasus, dan Jerman 84 ribu kasus.

Masalahnya, kenaikan kasus corona membuat kewajiban fiskal pemerintah berupa tunjangan bagi pengangguran meningkat.

"AS melaporkan jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran mingguan meningkat tajam menembus rekor di angka 6,65 juta klaim. Padahal, rata-rata hanya di kisaran 250 ribu klaim," katanya.

Sementara, untuk penurunan data ekonomi, pelaku pasar memperkirakan data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis malam ini menunjukkan penurunan orang yang dipekerjakan di sektor pertanian dan pemerintahan.

Pasar mengestimasi setidaknya ada penurunan jumlah orang bekerja mencapai 100 ribu orang dan tingkat pengangguran bertambah menjadi 3,8 persen. "Harga emas spot hari ini berpotensi bergerak di kisaran US$1.580 sampai US$1.630 per dolar AS," pungkasnya.

Terpopuler