Komoditi | Jumat, 04 Oktober 2019 - 09:09 WIB

Harga Emas Naik di Tengah Rencana AS Terapkan Tarif Produk UE

Harga Emas Naik di Tengah Rencana AS Terapkan Tarif Produk UE

Author:

Melia Purvita Sari

Komoditi

04 Oktober 2019

09:09 WIB

Harga emas kembali menguat setelah naik lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya. Kenaikan dipicu Amerika Serikat (AS) yang mengumumkan menerapkan tarif pada barang-barang Eropa. Kondisi ini menciptakan lebih banyak ketidakpastian pada prospek ekonomi global.
 
Melansir laman Reuters, pada hari Jumat (04.10.2019), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.504,70 per ons. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.510,70 per ons.
 
AS mengumumkan akan menerapkan tarif pada produk-produk tertentu dari Uni Eropa. Rencana ini setelah Organisasi Perdagangan Dunia memberi Washington lampu hijau untuk mengenakan tarif pada barang-barang UE senilai USD 7,5 miliar setiap tahun.
 
"Tarif Trump terhadap Uni Eropa menciptakan sejumlah ketidakpastian dan potensi kegagalan ekonomi," kata analis.
 
Selama ini, emas dianggap sebagai penyimpan nilai selama ketidakpastian ekonomi atau politik.
 
Menambah kesuraman ekonomi di Eropa, sebuah survei menunjukkan pertumbuhan bisnis di zona euro terhenti pada bulan September. Pemicunya kontraksi yang sedang berlangsung dalam aktivitas manufaktur semakin mempengaruhi industri jasa.
 
"Itu semua menunjukkan tekanan yang berkelanjutan di pasar yang tak terhindarkan menuju resesi," kata dia.
 
Pengumuman tarif AS mengirim saham dunia mendekati posisi terendah dalam empat minggu. Sementara hasil obligasi acuan utama tergelincir, mencerminkan kekhawatiran tentang pertumbuhan global. 
 
"Emas rebound ke USD 1.500 di tengah ketegangan perdagangan baru ... Tren jangka pendek tetap beragam, sementara jangka menengah-panjang masih positif untuk emas," kata Kepala Analis.
 
"Kekuatan rebound yang terlihat dalam 48 jam terakhir adalah signifikan, membenarkan bahwa investor masih melihat adanya koreksi harga emas sebagai peluang bagus untuk menambah lebih banyak bullion ke dalam portofolio mereka," dia menandaskan.
 

Terpopuler