Komoditi | Kamis, 03 Oktober 2019 - 09:09 WIB

Harga Emas Naik di Tengah Melemahnya Data Tenaga Kerja AS

Harga Emas Naik di Tengah Melemahnya Data Tenaga Kerja AS

Author:

Melia Purvita Sari

Komoditi

03 Oktober 2019

09:09 WIB

Harga emas naik lebih dari 1 persen pada perdagangan di hari Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal tersebut didorong oleh laporan data tenaga kerja di mana jumlah tenaga kerja yang direkrut lebih rendah dari yang diperkirakan oleh pengusaha AS.
 
Ini turut memicu kekhawatiran ekonomi sehari setelah laporan lain menunjukkan aktivitas manufaktur yang lemah di ekonomi terbesar dunia tersebut.
 
Dikutip dari salah satu laman berita, harga emas di pasar Spot naik 1,4 persen menjadi USD 1.499,41 per ounce. Harga tersebut telah mencapai level terendah dua bulan mendekati USD 1.458,50 pada hari Selasa lalu. Pada sesi sebelumnya harga emas naik sebanyak 1 persen.
 
Sementara harga emas berjangka AS naik 1,3 persen menjadi menetap di USD 1.507,90 per ounce.
 
"Hal utama yang mendorong harga emas lebih tinggi sekarang adalah data manufaktur kemarin yang keluar lebih buruk sejak 2009 dan yang telah memberi harapan suku bunga yang lebih rendah di AS dan mendorong emas lebih tinggi," kata ahli strategi.
 
"Fakta bahwa kita memiliki kontraksi di bidang manufaktur menunjukkan AS tidak terisolasi dari seluruh dunia," lanjut dia.
 
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu menunjukkan bahwa pengusaha AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja dari yang diperkirakan pada September. Ini menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja.
 
Sehari sebelumnya, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa aktivitas manufaktur AS merosot ke level terendah lebih dari 10 tahun pada bulan September.
 

Terpopuler