Harga emas naik ke level tertinggi dalam 10 bulan pada perdagangan di hari Selasa karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia. Kekhawatiran tersebut membuat investor memburu aset-aset safe haven seperti emas.
Selain itu, kenaikan harga emas juga didukung oleh pelemahan dolar AS akibat pelaku pasar sedikit sanksi dengan proses pembicaraan perang dagang antara AS dengan China.
Mengutip CNBC, pada hari Rabu (20.02.2019), harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen menjadi USD 1.337,51 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak tanggal 20 April di USD 1.341,18 per ounce.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik USD 22,70 menjadi USD 1.344,80 per ounce.
"Kami mendapatkan lebih banyak bukti perlambatan pertumbuhan ekonomi global," ujar salah satu analis.
"Ada beberapa komentar dovish dari Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Eropa." tambah dia.
Sinyal dovish dari Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Eropa tersebut menambah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan mengikuti lemah data ekonomi dari Amerika Serikat dan China.
Saat ini, investor tengah menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve AS untuk panduan lebih lanjut mengenai rencana kenaikan suku bunga tahun ini.
Kenaikan suku bunga atau suku bunga yang tinggi cenderung membebani harga emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga.