Harga emas jatuh ke level terendah dalam 2 pekan pada perdagangan di hari Senin dan menembus level psikologis di angka USD 1.500 per ounce.
Penurunan harga emas ini karena selera risiko baru dari imbal hasil surat utang pemerintah yang lebih menarik jika dibandingkan dengan logam mulia.
Mengutip CNBC, pada hari Selasa (10.09.2019), harga emas di pasar spot jatuh 0,3 persen menjadi USD 1.502,47 per ounce. Harga logam mulia ini sempat menyentuh level USD 1.497,30 per ounce yang merupakan harga terendah sejak tanggal 23 Agustus.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.510,70 per ounce.
Kepala analis mengatakan bahwa imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan memunculkan selera risiko baru dan membebani harga emas.
"Kenaikan harga emas sudah cukup panjang sehingga saat ini tidak terlalu mengejutkan jika ada aksi ambil untung dan memperpanjang eksposur jangka pendek," jelas dia.
Imbal hasil obligasi AS naik sementara pasar saham menguat seiring ekspektasi bahwa Bank Sentral di beberapa negara akan meluncurkan langkah-langkah stimulus untuk mendukung ekonomi.