Harga jual emas PT Antam (Persero) Tbk berada di posisi Rp959 ribu per gram pada Senin (7/6). Harga emas tercatat turun tipis Rp1.000 dibandingkan posisi sebelumnya Rp960 ribu per gram. Harga pembelian kembali (buyback) juga melemah Rp1.000 ke level Rp870 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp529,5 ribu, 2 gram Rp1,85 juta, 3 gram Rp2,76 juta, 5 gram Rp4,57 juta, 10 gram Rp9,08 juta, 25 gram Rp22,58 juta, dan 50 gram Rp44,09 juta. Harga emas berukuran 100 gram senilai Rp90,11 juta, 250 gram Rp225,01 juta, 500 gram Rp449,82 juta, dan 1 kilogram Rp899,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sedangkan harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,14 persen menjadi US$1.889 per troy ons. Kemudian, harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,23 persen ke US$1.887 per troy ons pada pagi ini.
Analis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan harga emas berpotensi mengalami kenaikan meskipun turun tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Pasalnya, rilis data tenaga kerja AS dari sektor non pertanian (non farm payrolls) periode Mei 2021 di bawah ekspektasi pasar, yaitu meningkat 559 ribu. Sedangkan, pasar berekspektasi kenaikannya mencapai 675 ribu.
Angka tersebut meredakan kekhawatiran pasar terhadap pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS, The Fed. Apabila kebijakan moneter AS diperketat, dolar AS akan menguat dan menekan harga emas. Harga emas berpeluang menguat ke kisaran support US$1.850-US$1.870 per troy ons dan resistance US$1.870-US$1.900 per troy ons. Pasar masih waspada terhadap isu pengetatan kebijakan moneter (tapering) oleh bank sentral AS, The Fed. Pasar masih mewaspadai isu tapering ini karena Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan AS tidak berdampak buruk ke perekonomian AS.