Harga Emas PT Aneka Tambang (Persero) alias Antam berada di level Rp931 ribu per gram pada Senin (22/3). Posisi itu turun Rp3.000 dibandingkan sebelumnya di level Rp934 ribu per gram. Serupa, harga pembelian kembali (buyback) juga berkurang Rp2.000 ribu dari Rp810 ribu per gram menjadi Rp808 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp515 ribu, 2 gram Rp1,8 juta, 3 gram Rp2,67 juta, 5 gram Rp4,43 juta, 10 gram Rp8,8 juta, 25 gram Rp21,88 juta, dan 50 gram Rp43,69 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp87,31 juta, 250 gram Rp218,01 juta, 500 gram Rp435,82 juta, dan 1 kilogram Rp871,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melemah 0,55 persen ke level US$1.734 per troy ons. Sementara itu, harga emas di perdagangan spot turun 0,56 persen ke US$1.735 per troy ons pada pagi ini.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan pergerakan harga emas dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS (US treasury) dan penguatan dolar AS. Kondisi itu membuat volume perdagangan emas terbilang rendah. Rebound yield US treasury dan penguatan dolar AS membuat minat beli emas cenderung sepi. Hal ini, memberikan efek yang negatif bagi harga emas. Namun, penurunan harga emas tertahan oleh kekhawatiran pasar terhadap inflasi AS. Pasalnya, bank sentral AS, The Fed melanjutkan kebijakan suku bunga rendah yang dikhawatirkan dapat memicu inflasi. Hal ini akan mendukung harga emas yang sering dipergunakan sebagai aset anti inflasi. Harga logam mulia diperkirakan bergerak di rentang US$1.727 sampai US$1.756 per troy ons hari ini.