Komoditi | Rabu, 12 Agustus 2020 - 11:11 WIB

Harga Emas Hari Ini 12 Agustus, Anjlok ke Rp1,025 Juta

Harga Emas Hari Ini 12 Agustus, Anjlok ke Rp1,025 Juta

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

12 Agustus 2020

11:11 WIB

Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) atau Antam berada di level Rp1,026 juta pada Rabu (12/8) ini. Posisi itu anjlok Rp30 ribu dibanding Selasa (11/8) kemarin.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) jatuh Rp48 ribu per gram dari Rp954 ribu menjadi Rp906 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp543 ribu, 2 gram Rp1,99 juta, 3 gram Rp2,96 juta, 5 gram Rp4,91 juta, 10 gram Rp9,75 juta, 25 gram Rp24,26 juta, dan 50 gram Rp48,44 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp96,81 juta, 250 gram Rp241,76 juta, 500 gram Rp483,32 juta, dan 1 kilogram Rp966,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.892,8 per troy ons atau anjlok 2,75 persen. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot terkoreksi 1,38 persen ke US$1.885,42 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas di pasar internasional akan melanjutkan pelemahan pada hari ini dengan bergerak di kisaran US$1.880 sampai US$1.950 per troy ons. Hal ini karena harga emas turun US$126 per troy ons atau terkontraksi hingga 6,2 persen pada Selasa kemarin. Momentum pelemahan kemarin mungkin bisa mendorong harga emas tertekan lagi.

Ia mengatakan pelemahan harga emas muncul karena penguatan dolar AS yang ditopang sentimen pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam. Hal ini tercermin dari cukup baiknya data ketenagakerjaan hingga harga produsen pada Juli 2020 yang melebihi ekspektasi para analis.

Hal ini kemudian mendorong pelaku pasar untuk mengalihkan asetnya ke saham. Selain itu, pelemahan harga emas juga terjadi karena sentimen prospek vaksin virus corona atau covid-19.

"Harapan akan paket stimulus kedua AS yang masih dalam pembahasan juga membantu penguatan dolar AS," katanya.

Kendati begitu, ia melihat masih ada sentimen yang mampu menopang penguatan harga emas ke depan, yaitu kondisi pandemi corona yang belum terkendali dan ketegangan hubungan AS-China.

"Malam ini juga ada rilis data indeks harga konsumen AS pada Juli. Bila data dirilis lebih bagus dari prediksi, harga emas mungkin bisa tertekan lagi," pungkasnya.

Terpopuler