Harga minyak melemah tipis pada perdagangan Kamis (16/2) hari ini. Harga minyak mentah berjangka Brent menetap di US$85,14 per barel atau turun 24 sen. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di US$78,49 per barel, turun 10 sen. Pelemahan harga minyak diperkirakan terjadi karena pasar terbebani sinyal ekonomi AS.
Data menunjukkan pasar pekerjaan AS tetap kuat. Tapi di sisi lain, kinerja sektor manufaktur di wilayah Atlantik tengah tiba-tiba anjlok. Data inflasi juga menunjukkan masih tinggi. Di tengah data itu, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bank sentral bisa menjadi lebih agresif dengan kenaikan suku bunga jika inflasi mengejutkan.
Selain sentimen tersebut minyak juga tertekan penguatan dolar AS dan peningkatan cadangan di Negeri Paman Sam. Stok minyak mentah AS minggu lalu dilaporkan naik ke level tertinggi sejak Juni 2021 setelah peningkatan yang lebih besar dari perkiraan. Brent gagal lagi untuk bergerak di atas rata-rata pergerakan 100 hari minggu ini.
Namun tekanan itu berhasil tertahan oleh permintaan minyak dari China. EIA memproyeksikan China akan menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini setelah melonggarkan pembatasan covid-19.