Komoditi | Selasa, 26 Oktober 2021 - 11:11 WIB

Di Tengah Pasokan yang Ketat, Harga Minyak Dunia Melonjak

Di Tengah Pasokan yang Ketat, Harga Minyak Dunia Melonjak

Author:

Maulidia Septiani

Komoditi

26 Oktober 2021

11:11 WIB

Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan hari Senin, waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan tersebut dipicu oleh ketatnya pasokan global di saat permintaan bahan bakar meningkat. Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 46 sen menjadi US$85,99 per barel. Selama perdagangan berlangsung, harga Brent sempat menyentuh US$86,70 per barel, tertinggi sejak Oktober 2018. Kenaikan Brent terjadi tujuh pekan berturut-turut.

Penguatan juga dialami harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember menjadi US$83,76 per barel, setelah mencapai US$85,41 per barel, tertinggi sejak Oktober 2014. Peningkatan harga WTI terjadi sembilan pekan berturut-turut. Sejak awal September, kedua harga minyak acuan sudah menanjak 20 persen. Krisis pasokan energi global terus menunjukkan giginya, sehingga harga minyak memperpanjang kenaikannya minggu ini.

Bangkitnya permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brent di atas perkiraan akhir tahun US$90 per barel. Bank tersebut memperkirakan perubahan gas ke minyak dapat berkontribusi setidaknya 1 juta barel per hari (bph) untuk permintaan minyak.  

Setelah lebih dari satu tahun permintaan bahan bakar tertekan, konsumsi bensin dan sulingan kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun di Amerika Serikat, konsumen bahan bakar terbesar di dunia. Kenaikan harga minyak berlanjut saat minggu baru perdagangan dimulai.
Pasokan yang ketat kemungkinan akan bertahan.

Harga minyak juga telah didukung oleh kekhawatiran atas kekurangan batu bara dan gas di China, India, dan Eropa, yang mendorong peralihan bahan bakar ke solar dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik. Pemerintah India mencatat produksi minyak mentah penyulingan pada September naik tipis dari bulan sebelumnya. Kondisi itu terjadi lantaran kilang meningkatkan produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan.
 

Terpopuler