Harga minyak naik sekitar 1 persen pada hari Senin (Selasa pagi WIB) karena Amerika Serikat (AS) dan China tampak lebih dekat untuk mengakhiri perang dagang yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global, sementara sekutu OPEC Rusia menyatakan akan meningkatkan pengurangan pasokan minyak mentah.
Dilansir dari Reuters, pada hari Selasa (05.03.2019), kenaikan harga minyak tertekan penurunan Wall Street, yang melemahkan sentimen di pasar minyak. Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di level USD 65,67 per barel, naik USD 60 sen atau 0,9 persen. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik USD 79 sen, atau 1,4 persen menjadi USD 56,59 per barel
Washington dan Beijing hampir mencapai kesepakatan perdagangan yang akan menurunkan tarif AS setidaknya USD 200 miliar untuk barang-barang China karena China berjanji untuk membuat perubahan struktural ekonomi dan mengakhiri tarif pembalasan, sumber yang terlibat dalam negosiasi mengatakan pada hari Minggu.
Rusia, sekutu non-anggota terbesar dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, berencana untuk mempercepat pengurangan produksi minyak mentah bulan ini, kata Menteri Energi Alexander Novak.
"Intinya adalah optimisme seputar situasi perdagangan," ujar dia. "Komentar dari menteri perminyakan Rusia Alexander Novak yang akan mempercepat pengurangan pasokan minyak pada akhir bulan Maret juga menawar pasar dan menekan harga minyak," ujar dia.