Sentimen Perang Dagang Angkat Rupiah ke Rp14.230 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp14.230 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Selasa (27/8) pagi. Rupiah menguat 0,09 persen dibandingkan posisi pada Senin (26/8) yakni Rp14.242 per dolar AS. Pagi hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,05 persen. 

Sementara itu, terdapat mata uang yang menguat seperti baht Thailand sebesar 0,03 persen, yen Jepang 0,22 persen, dan won Korea Selatan 0,35 persen. Di sisi lain, mata uang negara maju seperti poundsterling Inggris dan dolar Australia masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,07 persen, namun euro menguat 0,01 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa perang dagang sejatinya kembali membara setelah China mengatakan membalas AS dengan mengenakan tarif tambahan bagi impor senilai US$75 miliar. Kemudian, Presiden AS Donald Trump membalasnya lagi dengan mengumumkan tarif tambahan untuk China sekaligus meminta perusahaan AS untuk angkat kaki dari China.

Hanya saja, Trump kemudian mengatakan bahwa otoritas China telah menghubungi delegasi dagang AS dan menawarkan AS untuk kembali ke meja runding. Dia memuji Presiden Cina Xi Jinping sebagai pemimpin yang hebat dan mengatakan dia menyambut keinginannya untuk membuat kesepakatan dan untuk tenang. Pasar mengambil komentarnya sebagai tanda positif untuk peluang deeskalasi setelah kedua belah pihak mengumumkan tarif tambahan untuk barang masing-masing selama akhir pekan.

Pada perdagangan hari ini, sentimen perang dagang masih mewarnai rupiah hari ini. "Sehingga range hari ini Rp14.210 hingga Rp14.295 per dolar AS," jelas dia.