Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.440 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (24/6) pagi. Posisi tersebut melemah 0,05 persen dibandingkan posisi Rabu (23/6) sore di level Rp14.432 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia hari ini terpantau melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang turun 0,03 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen, dan ringgit Malaysia berkurang 0,10 persen. Yuan China juga berkurang 0,10 persen, peso Filipina melemah 0,17 persen, dan bath Thailand turun 0,03 persen. Sedangkan, dolar Taiwan berhasil menguat 0,02 persen, rupee India naik 0,12 persen, dan won Korea Selatan naik 0,12 persen.
Mayoritas mata uang di negara maju tampak lesu di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,06 persen, dolar Kanada melemah 0,02 persen, franc Swiss berkurang 0,09 persen, dan dolar Australia turun 0,03 persen.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan pelemahan rupiah pagi ini dipicu oleh perhatian pasar kepada kenaikan kasus aktif covid-19 di Indonesia. Akibatnya, terjadi arus modal keluar dari pasar (capital outflow) sehingga menekan rupiah. Angka kasus yang masih tinggi membuat investor dan seluruh rakyat Indonesia wajib waspada. Akibatnya, arus modal keluar ini membuat rupiah tertekan. Mayoritas mata uang di negara maju tampak lesu di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,06 persen, dolar Kanada melemah 0,02 persen, franc Swiss berkurang 0,09 persen, dan dolar Australia turun 0,03 persen.