Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.029 per dolar AS pada pagi ini. Mata uang Garuda menguat 36 poin atau 0,24 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Yen Jepang melemah 0,15 persen, baht Thailand menguat 0,21 persen, peso Filipina menguat 0,22 persen, won Korea Selatan menguat 0,37 persen, dan yuan China menguat 0,20 persen. Dolar Singapura juga menguat 0,05 persen dan dolar Hong Kong terpantau menguat 0,03 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Mata uang utama negara maju bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, dan franc Swiss menguat 0,18 persen. Dolar Australia melemah 0,18 persen, dan dolar Kanada melemah 0,05 persen.
Rupiah diperkirakan melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini karena kekhawatiran peningkatan suku bunga The Fed pada kebijakan bulan depan. Selain itu, pengumuman data inflasi Indonesia siang nanti turut mempengaruhi pergerakan rupiah. Meski diproyeksikan turun, tapi tetap ada kekhawatiran kebijakan suku bunga BI terpengaruh oleh The Fed. Untuk jangka pendek, ini menyebabkan divergensi pada arah kebijakan suku bunga antara BI dengan The Fed yang membuat rupiah lebih kurang menarik (imbal hasil yang lebih rendah). Investor juga menantikan data manufaktur Caixin China yang diperkirakan akan menurun namun masih di atas batas pertumbuhan.
Hari ini rupiah diprediksi akan bergerak di rentang Rp14.950 per dolar AS - Rp15.050 per dolar AS.