Rupiah Mengawali Pekan Ini Dengan Pelemahan ke Rp14.840 

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.840 per dolar AS pagi ini. Mata uang Garuda melemah 8 poin atau 0,05 persen dari sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan asia terpantau bervariasi yang didominasi berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,39 persen, dan baht Thailand minus 0,22 persen. Peso Filipina melemah 0,34 persen, yuan China melemah 0,18 persen, dan ringgit Malaysia melemah tipis 0,01 persen. Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,12 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan.

Mata uang utama negara maju yang bervariatif. Terpantau euro Eropa minus 0,03 persen, poundsterling Inggris minus 0,18 persen, Rubel Rusia melemah 1,05 persen. Sementara itu dengan dolar Australia menguat 0,13 persen, franc Swiss menguat 0,09 persen dan dolar Kanada menguat 0,14 persen.

Mata uang garuda hari ini diperkirakan melanjutkan pelemahan. Hal didorong oleh berlanjutnya langkah investor yang memilih untuk tidak melakukan investasi di saham untuk sementara waktu karena menghindari risiko. Rupiah diperkirakan masih akan tertekan, dengan risk off sentiment di pasar diperkirakan masih akan berlanjut dan membuat pelaku pasar menghindari asset dan mata uang beresiko.

Selain itu, investor juga terlihat masih mencermati dan menunggu hasil rapat bulanan yang akan diumumkan Bank Indonesia pada pekan ini. Pasar menaruh harapan untuk kenaikan suku bunga oleh BI sebesar 25 basis poin pada pertemuan Kamis minggu ini di tengah tekanan inflasi yang meningkat pesat. Hari ini rupiah diprediksi berada di kisaran Rp14.775 per US$ hingga Rp14.975 per US$.