Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.375 per dolar AS pada Jumat (18/6) pagi. Posisi ini melemah 20 poin atau 0,14 persen dari Rp14.355 per dolar AS pada Kamis (17/6).
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,26 persen, ringgit Malaysia minus 0,06 persen, dan dolar Singapura minus 0,02 persen. Sementara yuan China dan baht Thailand stagnan. Sedangkan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, yen Jepang 0,02 persen, dan peso Filipina 0,02 persen.
Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru mayoritas berada di zona hijau. Dolar Australia menguat 0,04 persen, euro Eropa 0,06 persen, poundsterling Inggris 0,1 persen, dan dolar Kanada 0,11 persen. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,22 persen. Sementara franc Swiss stagnan.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan berada di zona merah pada hari ini. Proyeksinya, rupiah bergerak di rentang Rp14.380 sampai Rp14.400 per dolar AS pada hari ini. Rupiah mungkin masih tertekan hari ini terhadap dolar AS. Isu-isu seputar nilai tukar belum ada perubahan.
Sentimen bagi mata uang Garuda masih berasal dari ekspektasi pasar terhadap perubahan arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Hal ini menguatkan nilai tukar dolar AS dan melemahkan mata uang lain. Sedangkan di dalam negeri, rupiah juga tertekan dengan lonjakan kasus positif covid-19. Apalagi dampaknya, tingkat keterisian alias okupansi tempat tidur di rumah sakit ikut meningkat.