Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.140 per dolar AS pada Selasa (22/12) pagi. Posisi tersebut melemah 0,07 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.130 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Hong Kong bergerak stagnan, dolar Singapura turun 0,03 persen, dolar Taiwan menguat 0,06 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,2 persen.
Selanjutnya, yuan China menguat 0,09 persen, ringgit Malaysia bergerak stagnan, baht Thailand melemah 0,06 persen, dan rupee India melemah 0,29 persen. Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju tampak melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh poundsterling Inggris melemah 0,33 persen, dolar Australia melemah 0,22 persen, dolar Kanada melemah 0,02 persen, dan franc Swiss melemah 0,06 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi rupiah kembali melemah hari ini. Sentimen negatif datang dari Sentimen negatif dari eksternal yaitu kekhawatiran terhadap penyebaran covid-19 varian baru dari Inggris dan terus naiknya kasus covid-19 di dunia.
Varian baru ini menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat terkait apakah vaksin covid-19 yang sudah dilakukan uji coba beberapa waktu terakhir dapat efektif mencegah penularan virus tersebut. Hal ini membuat sebagian besar mata uang bergerak melemah.
Rupiah diproyeksikan bergerak terbatas hari ini. Mata uang garuda akan berada dalam rentang support Rp14.100 per dolar AS dan resistance Rp14.180 per dolar AS.