Keuangan dan Bisnis | Jumat, 10 Juni 2022 - 11:11 WIB

Rupiah Anjlok ke Rp14.575 Pengaruh Inflasi dan Perlambatan Ekonomi

Rupiah Anjlok ke Rp14.575 Pengaruh Inflasi dan Perlambatan Ekonomi

Author:

Maulidia Septiani

Keuangan dan Bisnis

10 Juni 2022

11:11 WIB

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.575 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau 0,06 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,12 persen, won Korea Selatan melemah 0,65 persen, dolar Taiwan melemah 0,12 persen, bath Thailand melemah 0,22 persen. Peso Filipina menguat 0,02 persen, yuan China menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,13 persen dan rupee India melemah 0,04 persen.

Mata uang utama di negara maju terpantau juga bervariasi. Rinciannya, poundsterling Inggris melemah 0,06 persen, franc Swiss menguat 0,04 persen, dolar Australia bergerak stagnan, dan dolar Kanada melemah 0,02 persen.

Rupiah diprediksi masih tertekan hari ini. Inflasi yang menggeliat dan pertumbuhan ekonomi global yang melambat memberi sentimen negatif untuk rupiah dan mata uang emerging market lain. Lockdown yang kembali terjadi di beberapa wilayah, seperti Shanghai, menambah sentimen negatif di pasar keuangan.

Sikap The Fed yang agresif juga mempengaruhi dalam mengerek suku bunga acuan juga menambah beban bagi rupiah. Dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap inflasi, kata Ariston, banyak pihak menduga bank sentral AS akan terus menaikkan bunga acuan. Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp14.600 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.500 per dolar AS.
 

Terpopuler