Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.440 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (5/5) pagi. Posisi tersebut melemah 0,07 persen dibandingkan perdagangan Selasa (4/5) sore di level Rp14.430 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,01 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,16 persen, yuan China melemah 0,04 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,01 persen. Sebaliknya dolar Singapura menguat 0,13 persen, peso Filipina menguat 0,16 persen, rupee India menguat 0,09 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,05 persen.
Sedangkan mata uang di negara maju juga bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,16 persen dan dolar Australia melemah 0,35 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,19 persen dan franc Swiss menguat 0,05 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan rupiah bisa kembali menguat seiring dengan penguatan nilai tukar regional pagi ini terhadap dolar AS. Menurunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke kisaran 1,55 persen semalam bisa menjadi alasan penguatan tersebut. Sebelumnya yield berada di kisaran 1,6 persen.
Selain itu optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi global juga bisa mendukung potensi penguatan rupiah. Potensi penguatan ke kisaran support Rp14.400-14.380 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.450 per dolar AS.