Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal sesi perdagangan saham Senin pekan ini. Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak di posisi 14.120. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (18/2/2019), IHSG menguat 39,19 poin atau 0,61 persen ke posisi 6.428,27. Pada pukul 09.01, IHSG naik lebih besar 55,77 poin atau 0,91 persen ke posisi 6.447,72. Indeks saham LQ45 menguat 1,47 persen ke posisi 1.009,55. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.Sebanyak 158 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 29 saham melemah dan 111 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.455,67 dan terendah 6.425,91. Total frekuensi perdagangan saham 14.288 kali dengan volume perdagangan 680 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 359,9 miliar. Investor asing beli saham Rp 29 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 14.105.
Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham pertambangan naik 1,42 persen dan catatkan penguatan terbesar, sektor saham aneka industri menguat 1,31 persen dan sektor saham keuangan melonjak 1,16 persen. Saham-saham yang cetat top gainers dan mengangkat IHSG antara lain saham RDTX naik 18,52 persen ke posisi 7.200, saham BIPP menguat 16,25 persen ke posisi 93 dan saham PANI menguat 11,11 persen ke posisi 150 per saham. Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LMAS turun 10,14 persen ke posisi 62 per saham, saham GMFI merosot 3,33 persen ke posisi 232 per saham, dan saham VIVA turun 3,11 persen ke posisi 155 per saham.
Pada Minggu 17 Februari kemarin, berlangsung debat kedua pemilihan presiden (pilpres) 2019. Debat yang berlangsung di Hotel Sultan Jakarta tersebut berlangsung sejak pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Dalam debat ini, kedua calon presiden yaitu Joko widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto membedah visi misi di sektor energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur. Laju IHSG diprediksi bergerak menghijau pada perdagangan saham awal pekan ini. Penguatan IHSG diperkirakan berlabuh di rentang support dan resistance di level 6.364-6.457.
Secara teknikal, indikator stochastic memang berada pada area oversold (jenuh beli). Ini secara langsung mengindikasikan pelemahan IHSG sudah sangat terbatas. Oleh sebab itu, potensi IHSG dalam jangka pendek untuk kembali menguat (rebound). Meski begitu, investor kini masih menanti kelanjutan dari negosiasi dagang antara pihak Amerika Serikat (AS) dan China. IHSG saya perkirakan akan diperdagangkan di kisaran 6.364-6.457.
Sementara itu, sentimen global yang saat ini kondusif mendukung pasar saham dunia akan membuka peluang bagi IHSG bergerak positif. Ini sejalan dengan pernyataan JP Morgan yang menilai pasar saham Indonesia akan menjadi salah satu negara di negara berkembang dengan pertumbuhan dua digit pada 2019.IHSG kemungkinan diperdagangkan pada level support 6.432 dan resistance di level 6.589.