Wall Street, bursa saham Amerika Serikat (AS), anjlok pada penutupan kemarin. Perdagangan saham melemah lantaran hasil pertemuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang memberi sinyal menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Sinyal hawkish itu langsung direspons oleh indeks papan atas Negeri Paman Sam seperti The S&P 500 dan Nasdaq Composite. Keduanya melanjutkan tren penurunan, bahkan lebih buruk dari apa yang investor bayangkan. Indeks Dow Jones Industrial Average yang sebelumnya menguat di posisi 36.952, harus berbalik arah pasca pertemuan The Fed ke 36.407 atau turun 392 poin.
Hasil pertemuan The Fed pada pertengahan Desember lalu mengisyaratkan akan memberlakukan kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengontrol inflasi. The Fed bahkan telah sepakat untuk berhenti membeli obligasi pemerintah dan mengeluarkan proyeksi yang akan mengantisipasi kenaikan tarif tiga perempat poin selama tahun ini. Ini lebih buruk dari yang dibayangkan. Pergeseran ke arah hawkish ini bisa menjadi masalah bagi pasar saham dan obligasi.
Kenaikan suku bunga berdampak pada perdagangan saham lantaran dapat menaikkan biaya bagi bisnis hingga konsumen. Semakin tinggi kenaikan suku bunga, semakin berat tekanan yang diterima bursa saham. Sebagai informasi, The S&P 500 kehilangan 92,86 poin atau turun 1,94 persen dan berakhir di posisi 4.700 pada perdagangan kemarin.
Sementara Nasdaq Composite kehilangan lebih dari 524 poin atau 3,36 persen menuju 15.097. Padahal pada pembukaan perdagangan Nasdaq berada di posisi 15.547 dan berangsur melemah hingga penutupan.