Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (28/6). Pelemahan perdagangan saham dibayangi lonjakan kasus covid-19 di dalam negeri. Pemerintah mencatat kasus harian covid-19 kembali mencetak rekor tertinggi sebesar 21.342 kasus, lebih tinggi dari hari sebelumnya di angka 21.095 kasus.
IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus covid-19 dari dalam negeri, serta diberlakukannya pembatasan baru yang lebih ketat. Sehingga, ada potensi pemulihan ekonomi akan melambat pada kuartal III 21. Indeks saham diproyeksikan bergerak di rentang support 5.988-6.005 dan resistance 6.053-6.084.
Sementara, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut minimnya sentimen membuat indeks masih akan terkonsolidasi pada hari ini. Catatan aliran masuk modal asing dinilai belum signifikan jelang penutupan semester I 2021 atau Juni ini mengisyaratkan perlambatan perputaran ekonomi RI. Sehingga, potensi penurunan terlihat lebih besar dibanding peluang kenaikannya. Pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi wajar dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG.
IHSG diprediksi melaju di rentang support 5.913 dan resistance 6.123. Adapun saham-saham pilihannya yaitu ITMG, SMGR, GGRM, TLKM, HMSP, PWON, SCMA, AKRA. Pada perdagangan sebelumnya, yakni Jumat (25/6), IHSG menguat ke 6.022 atau naik 10,34 poin atau 0,17 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp44,96 miliar.