Forex | Kamis, 20 Mei 2021 - 12:12 WIB

IHSG Menguat 0,77 Persen

IHSG Menguat 0,77 Persen

Author:

Maulidia Septiani

Forex

20 Mei 2021

12:12 WIB

 

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham, Kamis (20/5/2021). Hal itu dipicu aksi beli investor asing dan rilis data neraca dagang April 2021. Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG naik 0,77 persen ke posisi 5.805,22. Indeks saham LQ45 menguat 1,08 persen ke posisi 864. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG bergerak di kisaran 5.751-5.814. Sebanyak 232 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 218 melemah dan 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 613.630 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 135,80 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.368.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sementara itu, sektor saham IDXProperty turun 0,84 persen. Sektor saham IDXInfra menguat 2,94 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXTrans naik 1,56 persen dan sektor saham IDXIndustri menguat 1,39 persen.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,79 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,52 persen, indeks saham Shanghai susut 0,23 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,91 persen.

Di sisi lain, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,30 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,23 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,44 persen. Sebelumnya tercatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 2,19 miliar pada April 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia masih melanjutkan tren surplus neraca perdagangan pada April 2021.

Angka tersebut lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan per Maret 2021 yang sebesar USD 1,57 miliar. Surplus pada April 2031 sebesar USD 2,19 miliar. Bukan menipis, tapi lebih kuat dari bulan lalu. Surplus neraca perdagangan April 2021 jadi yang tertinggi sejak Januari 2021, bahkan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. 

Menurut catatan BPS, surplus neraca perdagangan tersebut ditopang oleh angka ekspor secara bulanan yang baik 0,96 persen dari Maret 2021, dan sebesar 51,94 persen secara tahunan. Secara month to month, ekspor naik 0,96 persen. Ini didukung ekspor migas 5,34 persen, dan ditelisik lebih dalam minyak mentah ekspor naik baik dari sisi podium maupun sisi nilai.

Sementara dari sisi impor, jumlahnya turun 2,98 persen secara month to month dari Maret 2021 menjadi sebesar USD 16,29 miliar. Meskipun secara tahunan angka tersebut masih naik 29,93 persen. Ini terjadi karena adanya penurunan impor barang migas yang minus 11,22 persen, dan non-migas minus 1,69 persen.
 

Terpopuler