Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Senin (22/7). Aksi tunggu pasar atas rilis data investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) kuartal II 2019 oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan indeks sehingga bisa menguat. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi rilis data Foreign Direct Investment di Indonesia.
BKPM mencatat aliran investasi asing tumbuh negatif 0,9 persen menjadi Rp107,9 triliun sepanjang kuartal I 2019. Namun, Kepala BKPM Thomas Lembong meyakini iklim investasi membaik usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasalnya, Pilpres 2019 berjalan cukup kondusif.
Secara teknikal, Dennies memprediksi indeks berpeluang menguat dengan rentang support di 6.430-6.404 dan resistance 6.470-6.484.
Senada, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah IHSG bakal menguat di awal pekan. Ia meramalkan indeks berpeluang besar menuju level 6.500. Kami proyeksikan IHSG akan bergerak cenderung menguat dengan rentang pergerakan 6.420-6.500 pada perdagangan awal pekan.
Sebagai informasi, IHSG ditutup menguat 0,83 persen ke level 6.454 pada perdagangan Jumat (19/7). Laju indeks ditopang sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Sementara itu, indeks utama Wall Street jatuh pada Jumat (19/7). Pelemahan pasar saham AS dipicu ekspektasi bahwa The Fed berencana untuk memangkas suku bunga hanya sebesar 25 bps.
Dow Jones Industrial Average turun 68,77 poin atau 0,25 persen menjadi 27.154, S&P 500 melemah 18,5 poin atau 0,62 persen menjadi 2.976,61, dan Nasdaq Composite turun 60,75 poin atau 0,74 ke posisi 8.146,49.