Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan semakin melemah pada perdagangan hari ini, Senin (25/2). Pelemahan IHSG lantaran secara teknikal, indeks sudah terlihat jenuh beli (overbought). Pergerakan IHSG diramalkan masih akan berada di area 6.400-6.500. Hal tersebut mengartikan pelemahan IHSG akan bersifat terbatas. IHSG diprediksi melemah, support 6.455-6.478 dan resistance 6.527-6.553.
IHSG sepanjang pekan lalu menguat signifikan 1,76 persen ke level 6.501 dari sebelumnya di level 6.389. Namun, khusus perdagangan Jumat (22/2), indeks terkoreksi tipis 0,55 persen.
Sementara, pelaku pasar juga masih menanti rilis laporan keuangan emiten periode tahunan 2018. Untuk itu, mereka akan berhati-hati dalam melakukan transaksi beli.
Investor akan bersikap menunggu (wait and see) pada pekan ini. Pasar menanti beberapa data dari dalam negeri. Beberapa faktor yang berpotensi mempengaruhi laju indeks antara lain pergerakan nilai tukar, rilis laporan keuangan, dan inflasi.
Pada akhir pekan lalu, rupiah terpantau bergerak positif dengan penguatan 0,04 persen ke level Rp14.058 per dolar Amerika Serikat (AS). Lalu, data inflasi periode Februari 2019 akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret 2019 mendatang. Sementara itu investor juga melihat faktor eksternal seperti sentimen damai dagang AS dengan China dan pergerakan bursa kawasan regional Asia.
Dengan berbagai sentimen tersebut, IHSG diramalkan bergerak dalam rentang support 6.430 dan resistance 6.580 sepanjang pekan ini. Jika indeks menembus level 6.580, artinya IHSG sepanjang pekan kembali menguat di atas 1 persen seperti pekan lalu.