Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (25/6). Koreksi IHSG dipicu oleh lonjakan kasus covid-19 di Indonesia yang tembus rekor baru yakni 20.574 tambahan kasus aktif harian pada Kamis (24/6)
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menuturkan pasar khawatir kondisi ini akan memperlambat pemulihan ekonomi. Terlebih, pemerintah memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di zona merah penularan covid-19 pada 22 Juni hingga 5 Juli mendatang. Pergerakan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus covid-19 dari dalam negeri, serta diberlakukannya pembatasan baru yang lebih ketat sehingga ada potensi pemulihan ekonomi melambat pada kuartal III 2021.
Dari global, peluang kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed turut menekan IHSG. The Fed memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan lantaran inflasi AS mengalami kenaikan. Pergerakan IHSG masih minim akan sentimen positif. IHSG diprediksikan melaju di rentang support 5.973-5.992 hingga resistance 6.041-6.071 pada akhir pekan ini. Sementara itu, saham rekomendasinya meliputi saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).
Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal IHSG melemah pada perdagangan hari ini. Pasalnya, minim sentimen positif di pasar yang mengangkat gerak indeks saham. Saat ini IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang karena minimnya sentimen yang dapat mem-booster kenaikan IHSG. Namun, pelemahan ini bisa dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi beli untuk perdagangan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Ia memperkirakan IHSG bergerak di rentang support 5.876 hingga resistance 6.123.
Sementara itu, IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Indeks berada di level 6.034, turun 53,29 poin atau 0,88 persen. Data RTI Infokom menunjukkan investor melakukan transaksi sebesar Rp11,86 triliun. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp429,07 miliar.