Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Investor asing lepas saham di pasar reguler. Pada pra-pembukaan, Senin (4/11/2019), IHSG menguat 24,09 poin atau 0,39 persen ke level 6.204,43. Sedangkan pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih tetap menguat dengan naik 28,53 poin atau 0,42 persen ke 6.206,84. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,61 persen ke posisi 982,24. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.211,07 dan terendah di 6.203. Sebanyak 133 saham menguat dan 44 saham melemah. Sedangkan 124 saham diam di tempat. Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 19.740 kali dengan volume perdagangan 209 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 179 miliar.
Investor asing jual saham Rp 5 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.036 per dolar AS. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Sektor yang menguat paling tinggi adalah perkebunan dengan naik 1,59 persen. Kemudian diikuti sektor aneka industri menguat 1,07 persen dan sektor badang konsumsi yang melonjak 0,71 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau antara lain HOME yang naik 20,75 persen ke Rp 65 per saham, SLIS naik 17,65 persen ke level Rp 1.800 per saham dan OCAP naik 10,40 persen ke Rp 276 per saham. Saham-saham yang melemah antara lain PKPK turun 3,95 persen ke Rp 73 per saham, BOLA turun 3,35 persen ke Rp 346 per saham, dan AGII turun 3,28 persen ke Rp 590 per saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan bergerak terkoreksi di pasar saham. Sentimen global hingga domestik mewarnai gerak indeks.
Riset Artha Sekuritas menjelaskan, pelemahan indeks disebabkan masih tingginya ketidakpastian global. Selain itu investor cenderung wait and see menanti data GDP Indonesia Kuartal III-2019. Trend pelemahan akan berlanjut. Pergerakan akan dipengaruhi hasil rilis data GDP Indonesia Kuartal III-2019.
Adapun dari Artha Sekuritas melihat indeks kemungkinan akan ditransaksikan ke zona merah pada kisaran support dan resistance di 6.139-6.263. Melanjutkan, Riset Reliance Sekuritas memperkirakan data pertumbuhan GDP Indonesia akan turun menjadi 5,01 persen dari 5,05 persen dan indeks keyakinan konsumen yang juga turun menjadi 121.5 menurut survei. Sementara itu, dari sisi teknikal, Reliance Sekuritas meramal indeks akan teruji melemah pada rentang support dan resistance di 6170-6255.